Euro melejit tajam pada perdagangan Jumat (13/07) setelah terpuruk hingga ke dasar terendah dalam dua tahun ini melawan Dolar AS. Sebelumnya, Dolar AS menguat setelah laporan yang menyatakan penjualan AS secara mengejutkan meningkat pada bulan lalu, membuyarkan kemungkinan The Fed akan gelontorkan kebijakan kuantitatif kembali.
Pun juga saat Moodys mengumumkan untuk pangkas Obligasi Italia sebanyak dua level, membuat Euro terjerembab di dasar jurangnya. Euro dalam perdagangan EUR/USD jatuh hingga ke $1.2161, sebelum akhirnya mampu menguat kembali ke $1.2239, atau naik dari $1.2197 pada perdagangan Kamis. Selama sepekan ini Euro telah jatuh 0.4%.
Indek dollar akhirnya turun ke 83.395, dari sebelumnya di 83.666 pada perdagangan hari Kamis. Jatuhnya Euro ini mengikis kenaikan yang dibuat oleh Indek saham selama sepekan, dimana tertekan pula oleh menurunnya decline versus the Japanese yen.
Sementara dalam perdagangan antara Dolar AS dengan Yen Jepang, USD/JP tekoreksi ke 79.23 yen, dari sebelumnya ¥79.33. Dolar AS menurun 0.6% sepanjang minggu ini melawan Yen Jepang. Pada perdagangan GBP/USD berada di $1.5564, naik dari $1.5429 di hari Kamis. Selama seminggu ini naik sebesar 0.5% dari Jumat pekan lalu. Dolar Australia juga menguat atas Dolar AS, dalam perdagangan AUD/USD berakhir naik ke $1.0220 dari sebelumnya di $1.0138, hampir sama levelnya dengan minggu lalu.
Home »
Berita Forex
,
Bisnis
,
Broker Forex
,
Commodity
,
Economic
,
Ekonomi
,
Forex
,
Index
,
Metals
,
News
,
Politics
,
Stocks
» Euro melejit tajam pada perdagangan
0 comments:
Post a Comment