Harta Amanah itu memang ada, tetapi pemegang  amanahnya sendiri tidak membutuhkan sponsor atau bantuan orang lain  untuk mencairkannya. Banyaknya Dollar Amerika Serikat (USD) bertahun tua  (1934) yang tersimpan di banyak orang, salah satu bukti pernah ada  komitmen bersama kerajaan-kerajaan Indonesia ikut andil dalam pendirian  The Federal Reserve (FED) sebagai bank sentral negeri Paman Sam itu yang  pada akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya paket khusus yang disebut  Harta Amanah.
Setidaknya itulah hasil akhir investigasi yang saya lakukan selama  beberapa tahun ini. Dengan demikian salah besar jika ada pihak tertentu  yang memperdagangkan dokumen-dokumen tua atas nama orang-orang Indonesia  yang asal muasalnya dari UBS yang kemudian beralih ke HSBC London, ABN  AMRO bank dan sebagainya. Walau dokumen-dokumen tersebut berbeda-beda  pemilik dan berbeda bank tetapi CUSIP dan ISIN number sering sama  sebagai pertanda bahwa dokumen tersebut berasal dari koleteral yang  sama. Umumnya kolateral itu menginduk kepada “Aset Berjangka” yang  dicatat di UBS.
Hasil penelusuran menunjukkan, harta di UBS umumnya mengacu kepada Green  Hilton Memorial Agreement yang diteken oleh Presiden AS John F Kennedy  dan Presiden Indonesia Ir Soekrano pada tanggal 21 November 1963 di  Geneva atau sehari sebelum Presiden AS itu dibunuh. Seluruh dokumen  Harta Amanah menginduk kepada perjanjian ini, karena secara otomatis  seluruh owner yang pernah ada sebelum perjanjian itu diteken dianggap  batal dan kuasa tunggalnya sejak itu hanya Soekarno sebagai wakil rakyat  dan bangsa Indonesia.
Dari catatan yang ditemui dan hasil wawancara narasumber yang mengetahui  Harta Amanah itu menunjukkan bahwa perjanjian Green Hilton Memorial  Agreement tidak mengadakan pengiriman emas lantakan seperti yang banyak  dihebohkan oleh banyak orang. Perjanjian tersebut hanya merupakan  rekapitulasi dan rekalkulasi harta kekayaan alam Indonesia yang terdiri  banyak mineral tambang yang ketika itu dibutuhkan oleh AS sebagai negara  yang sedang melangami revolusi industri. Artinya, bisa dikatakan  perjanjian itu merupakan perjanjian yang mirip sama dengan Bursa  Komoditi Berjangka (futures trading) dengan patokan harga emas senilai  57 ribu ton lebih dengan biaya 2,5% setahun.
Perjanjian ini sendiri menurut sumber yang ditemui penulis akan berlaku  secara otomatis ketika pihak AS (melalui perusahaan-perusahaannya)  melakukan kegiatan penambangan di wilayah Indonesia, seperti PT.  Freeport Indonesia di Papua, minyak di wilayah Aceh dan sebagainya.
Atas dasar ini pula, maka seluruh dokumen yang berasal dari UBS dan  turunannya tidak bisa dicairkan karena bukan cash kolateral seperti  sangkaan kebanyakan orang selama ini, melainkan koleteral yang berbasis  commercial paper saja. Jenis surat berharga bank semacam ini hanya bisa  dijadikan jaminan pada sebuah bank atau lembaga non bank ketika terjadi  proses kredit pembiayaan. Jadi, kalau ada pihak yang mencoba mencairkan,  sebaiknya dihindari karena akan menuai kekecewaan. Bahkan menurut  narasumber yang berhasil diwawancarai di luar negeri, bahwa 100% doumen  Harta Amanah ini tidak bisa dicairkan.
Dengan adanya Green Hilton Memorial Agreement secara otomatis telah  membatalkan kepemilikan harta-harta lainnya yang berhubungan dengan AS.  salah satu adalah USD bertahun sebelum tahun 1965, karena perjanjian ini  berlaku 21 November 1965. Karenanya Bung Karno juga dihabisi sebelum  perjanjian raksasa ini jatuh tempo atau berlaku secara banking system.  Atas dasar ini pergulatan para pemburu Dollar AS 1934, uang Brazil (UB)  dan semacamnya, berkahir secara otomatis masa berlaku atau berakhir bagi  AS untuk melakukan pembelian kembali sesuai dengan perjanjian awal,  karena AS punya kewajiban membayar collateral fee 2,5% setahun. Dengan  demikian, perburuan Dollar AS yang menghebohkan banyak orang yang  volumenya berpeti-peti hanyalah upaya kegiatan sebagai akibat kekecewaan  sejarah saja. (safari_ans@yahoo.com).



bagi anda yg blm faham harta amanah,,, mhon maaf sebelumnya ...dari dulu kalah orang 2 awal. ,memang ada,,,, cthnya di setiap kitab/buku amanah illahi ada harta amanah
ReplyDelete,,, ,tinggal mau berpikir apa tidak,,,,untuk melanjutkan cita cita orang awal... memakmurkan ummatnya,,,,,tdk padang ajaran apa punn,,, semua udah ada kitab nya. yg di sahkan oleh penciptanya,,,
pintu kemerdekan udah di buka,,,, yang selama ini per ekonomian kita di jajah oleh negara negara lain nya,,,,,dan indonesia/indo jagad
ReplyDeletebanyak para sesepuh....yg belum tercatat khusus....
kami siap untuk membantu /bila berkenan ini kusus pemegang....
pertangung jawaban akan saya selesaikan/sah kan dengan catatan komplet........bagi orang tua/sespuh ,,aslinya ..pasti mengerti ucapan ini....was orang pinggiran/jalanan..../?